Saturday, May 10, 2008

MENELUSURI TITIAN CINTA




Ku dengar . . .
Ada tangis lirih bersedu saat bersatu tanah
Telah lalaikan diri berhuru hara dengan fana dunia
Terlelap hanyut dalam fatamorgana sesat alam durjana
Linglung jiwa menanti jasad tercabik azab
Naudzubillah…

Kutak ingin begitu
Kuharap hidayah-Mu selalu hadir dalam hari-hariku Tuhan
Tapi aku masih meraba jalan
Menulusuri titian panjang
Dari untaian kasih dan sayang-Mu
Ku tak mau tersesat
Lalu hilang menjadi bangkai yang malang

Aku ingat…
Ada jalan ‘rahmah’ berlabuh di depan mata
Menghubungkan tangga menuju tingkat ‘maghfirah’-Mu
Hingga terlihat puncak ‘itqun minannar’ membayang disana
Aku bergegas menggapainya

Kini ku sadar
Ku harus lalui jalan panjang itu
Selama nafas pemompa raga
Selama mata masih mampu menerka
Ku harus mengemas hasrat
Walau lelah berpacu bersama asa yang tersisa

Saat ku sadari
Ramadhan-Mu adalah titian cinta yang Kau beri
Tak kan kulalaikan jiwa hingga tangis menjadi duri


Nur Rohim Yunus
Islamabad, 30 September 2007
Tuk seseorang yang telah pulang guna mengabdi kepada bunda, bangsa dan agama

No comments:

Post a Comment