Dulu…
Kutinggalkan bundamu melepas diriku
Bersama derai tangis basahi hati peluh
Tersedu-sedu luapkan rasa tercabik sembilu
Sedang aku
Tak tahu lagi kemana langkah harus terhenti
Hanya doa tinggalkan harap bersuah bahagia
Terpaku jiwa teronggok disudut batas kota
Sekarang…
Kau telah tatap dunia
Sedang bundamu tersenyum riang jumawa
Untaian kasih sayang tercurah jua
Sebagai luapan suara hati nan cita
Suatu saat kelak….
Kau tegap berdiri menatap
Songsong warna warni jagad
Berlari tanpa henti
Hingga kaki singgahi bukit tertinggi
Ananda…
Mari tatap dunia
Jangan kau biarkan duka lama bunda
Goreskan lara bakar kayu api merona
Kita adalah kita
Tak perlu resah atau gelisah
Biarkan mereka tertawa
Asal kita masih tahu hakikat cinta
Ternyata ia milik sang Maha Pengasih jua
Sedang kita
Bukan apa-apa
Royun_elpa@yahoo.co.id
Islamabad, 11 Februari 2009
Thursday, February 19, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment